bahagianya aku di bawahmu
bila kau di atasku
terawanganlah kita diracuni madu asmara
yang meresap ke dalam liang-liang pembuluh
darah manis lagi likat merahnya beraliran
kau yang di atasku
panduku ke kemuncak pengharapan
terlalu nikmatnya perjalanan ini
lebuh rayanya meski panjang terasa bertambah lama
randuk dan pesong yang kita gayakan
aku yang di bawahmu
mabuk dilimpahi kasih dan sayang
serta cinta yang terus berlimpahan
kau yang di atas aku terus melihat
dan mendengar tiap rintih dan desah
dan rayu serta rindu dendamku
di atas aku
tidak pernahku henti syukur
No comments:
Post a Comment