di telapak kananku manis cinta
di telapak kiriku pahit kenyataan alam
hati yang mati terjanji cinta
tubuh yang gering terpanji setia
orang yang menjijikkan bahasa-bahasa manis
orang yang meludah santun halusnya lidah nenek moyang
di hatinya sudah tiada nikmat merasai
hanya tipu daya jadi kawan sama kurang syukurnya
telah terjanji cinta
merahnya bernyala-nyala
No comments:
Post a Comment