yang memandu hari
kata-kata manis, pahit
terabadi di atas layar
kaca mata memandang jauh
lapis minda meneliti seluruh
sketsa kecil yang berdrama di pangkal subuh
detik singkat menanti matahari jatuh
mengira bintang, mencerap bulan
hujan dan kemarau jadi perlambangan
apa puisiku terlalu singkat
atau kerap dinaikkan di sini
meski padamu hanya murahan
untuk aku semuanya adalah pengalaman, pelajaran
sehingga upaya terpisah daripada badan
tetap akan terus menitip kata
No comments:
Post a Comment