sipu yang tebal
tunduk wajahmu ada
nafas yang tersedut hembus
degup beralir arus
kelip seberdetiknya kerling
jeling dan paling
senyap meski bukan rajuk
panas, sejuk
dan pujuk
bagainyamu rembulan tinggi di langit berselimut awan
begitunyaku pungguk merenungmu tak terkeluhkan
ada setiapmu di dalamnya
tiada kita terpisah
No comments:
Post a Comment