Thursday, December 5, 2013

kamarku kelesuan

sepi mengisi ruang kamar kepincangan
deru angin menyejuk perlahan
lengang tanpa gerak atau bunyi
lesu dalam kepekatan malam

merenung ke atas
lapang penuh tekanan
ke kanan, kitab usang memanggil mohon diselak-hadam
ke kiri, rata lagi rapat menghampiri muncung runcing

inikah jalan yang akan membawa
ke satu tempat penuh kelazatan
inikah jalan yang akan memacu
ke satu sudut penuh kehinaan
tetapkan imanku
teguhkan pendirianku

janji yang terlafaz takutku ingkari

Wednesday, December 4, 2013

enam

pantas masa yang berlalu
bagai baru semalam
mata kita bertentangan
bibir kita bersenyum
kini tinggal kenangan

benih yang ranum telah tertuai hasilnya
berkali-kali memberi bahagia
awan yang melindung masih setia
ada redup, ada hujan
ada yang dicintai turut pergi
yang tinggal menggagahkan tubuh
menabahkan hati

luaslah tamanmu
dibenderang kasih-Nya

Tuesday, December 3, 2013

kalah

untuk menang, perlu kalah
bukan pada takdir
hanya pada janji

lihat di sekitarmu
tiada payah dapat kau atas
tiada luka dapat kau sembuh
kaki yang memijak jalan berduri
dapat kau harungkan
hanya menunggu mati biar dikenang orang
sedikit ihsan yang membayar kenangan

kalah bukan untuk selamanya
menang menanti di hujung garisan


Monday, December 2, 2013

pilu

hati mati
sedang dalam kedukaan
pilu menikam

biarku lari dari segala
dunia yang penuh penipuan
tiada dapat terduga nasib hari esok

pilu menggigit perasaan
yang elok dipandang buruk
yang bebal diangkat juara

pilu menikam
darah pekat, hitam

Sunday, December 1, 2013

ditinggalkan

binaan yang teguh runtuh
sembah ke bumi dimakan anai-anai
larut dan lenyap bersama tanah
asal jadi balik ke jadi

merpati yang terkurung rantai
sangkar emasnya terbuka luas
terbang dan takkan pulang
bebas dan lepas

bila awan menjadi kelabu
lebih mendung di hati
bila azan bergema
lebih tenang di akal

ditinggalkan
jejak pun disapu masa yang rugi