sepi mengisi ruang kamar kepincangan
deru angin menyejuk perlahan
lengang tanpa gerak atau bunyi
lesu dalam kepekatan malam
merenung ke atas
lapang penuh tekanan
ke kanan, kitab usang memanggil mohon diselak-hadam
ke kiri, rata lagi rapat menghampiri muncung runcing
inikah jalan yang akan membawa
ke satu tempat penuh kelazatan
inikah jalan yang akan memacu
ke satu sudut penuh kehinaan
tetapkan imanku
teguhkan pendirianku
janji yang terlafaz takutku ingkari
Thursday, December 5, 2013
Wednesday, December 4, 2013
enam
pantas masa yang berlalu
bagai baru semalam
mata kita bertentangan
bibir kita bersenyum
kini tinggal kenangan
benih yang ranum telah tertuai hasilnya
berkali-kali memberi bahagia
awan yang melindung masih setia
ada redup, ada hujan
ada yang dicintai turut pergi
yang tinggal menggagahkan tubuh
menabahkan hati
luaslah tamanmu
dibenderang kasih-Nya
bagai baru semalam
mata kita bertentangan
bibir kita bersenyum
kini tinggal kenangan
benih yang ranum telah tertuai hasilnya
berkali-kali memberi bahagia
awan yang melindung masih setia
ada redup, ada hujan
ada yang dicintai turut pergi
yang tinggal menggagahkan tubuh
menabahkan hati
luaslah tamanmu
dibenderang kasih-Nya
Tuesday, December 3, 2013
kalah
untuk menang, perlu kalah
bukan pada takdir
hanya pada janji
lihat di sekitarmu
tiada payah dapat kau atas
tiada luka dapat kau sembuh
kaki yang memijak jalan berduri
dapat kau harungkan
hanya menunggu mati biar dikenang orang
sedikit ihsan yang membayar kenangan
kalah bukan untuk selamanya
menang menanti di hujung garisan
bukan pada takdir
hanya pada janji
lihat di sekitarmu
tiada payah dapat kau atas
tiada luka dapat kau sembuh
kaki yang memijak jalan berduri
dapat kau harungkan
hanya menunggu mati biar dikenang orang
sedikit ihsan yang membayar kenangan
kalah bukan untuk selamanya
menang menanti di hujung garisan
Monday, December 2, 2013
pilu
hati mati
sedang dalam kedukaan
pilu menikam
biarku lari dari segala
dunia yang penuh penipuan
tiada dapat terduga nasib hari esok
pilu menggigit perasaan
yang elok dipandang buruk
yang bebal diangkat juara
pilu menikam
darah pekat, hitam
sedang dalam kedukaan
pilu menikam
biarku lari dari segala
dunia yang penuh penipuan
tiada dapat terduga nasib hari esok
pilu menggigit perasaan
yang elok dipandang buruk
yang bebal diangkat juara
pilu menikam
darah pekat, hitam
Sunday, December 1, 2013
ditinggalkan
binaan yang teguh runtuh
sembah ke bumi dimakan anai-anai
larut dan lenyap bersama tanah
asal jadi balik ke jadi
merpati yang terkurung rantai
sangkar emasnya terbuka luas
terbang dan takkan pulang
bebas dan lepas
bila awan menjadi kelabu
lebih mendung di hati
bila azan bergema
lebih tenang di akal
ditinggalkan
jejak pun disapu masa yang rugi
sembah ke bumi dimakan anai-anai
larut dan lenyap bersama tanah
asal jadi balik ke jadi
merpati yang terkurung rantai
sangkar emasnya terbuka luas
terbang dan takkan pulang
bebas dan lepas
bila awan menjadi kelabu
lebih mendung di hati
bila azan bergema
lebih tenang di akal
ditinggalkan
jejak pun disapu masa yang rugi
Subscribe to:
Posts (Atom)