sekali tipu selamanya seteru
hilang percaya kisah beribu
sekali tipu ke akhirnya benci
rasa pedih di hati
tipu kanan ringankan timbang
tipu kiri bebankan catitan
tipu depan hilang kawan
tipu belakang lupa tuhan
tipu itu dosa
balasnya neraka
Thursday, May 31, 2012
Wednesday, May 30, 2012
hanya kamu di dadaku
fajar baru menanti
di langit timur setia bersenyum
gigi laut menyambut lembut
hari baru yang pasti
di subuh sejuk hamparkan doa
moga sejahtera ke akhirnya
hati yang hitam, putihkan
jiwa yang gelap, terangkan
akal yang beku, cairkan
lancarkan tiap tapak langkah
sadurkan kasih, sirami sampai basah
hanya ada kamu
dalam dadaku
ke akhir hayat
di langit timur setia bersenyum
gigi laut menyambut lembut
hari baru yang pasti
di subuh sejuk hamparkan doa
moga sejahtera ke akhirnya
hati yang hitam, putihkan
jiwa yang gelap, terangkan
akal yang beku, cairkan
lancarkan tiap tapak langkah
sadurkan kasih, sirami sampai basah
hanya ada kamu
dalam dadaku
ke akhir hayat
Tuesday, May 29, 2012
kita sama
hari cerah kita gembira
hari mendung kita sugul lara
hari terik kita sorak tempik
kita tawa sama suka
kita durja sama luka
kita hiba sama duka
langkah bersama
seiring bahu depa
satu rasa
kita sama
hanya beza iman di dada
hari mendung kita sugul lara
hari terik kita sorak tempik
kita tawa sama suka
kita durja sama luka
kita hiba sama duka
langkah bersama
seiring bahu depa
satu rasa
kita sama
hanya beza iman di dada
Monday, May 28, 2012
pelukku dengan sayapmu
kesempitan hidup bukan perlu
dihebahkan pada dunia
simpan rapi dalam hati
hadapi
kesedihan jiwa bukan perlu
ditunjukkan pada semua
rintih sendiri, hiba sendiri
ratapi
muliakan laku
sembunyikan kesakitan langkah
dalam meneruskan hidup duka
usah diam kaku
bunyikan kesaksian hikmah
dalam meluruskan hidup noda
terangilah bebahu jejalanku
terus pelukku dengan sesayapmu
dihebahkan pada dunia
simpan rapi dalam hati
hadapi
kesedihan jiwa bukan perlu
ditunjukkan pada semua
rintih sendiri, hiba sendiri
ratapi
muliakan laku
sembunyikan kesakitan langkah
dalam meneruskan hidup duka
usah diam kaku
bunyikan kesaksian hikmah
dalam meluruskan hidup noda
terangilah bebahu jejalanku
terus pelukku dengan sesayapmu
Sunday, May 27, 2012
bukan mahu
kalaupun kita bisa berdua
dayanya sukar untuk bersama
usah sangkaku salah
biarkanlah
aku dapatimu
bukan mahu meraih cinta
sekadar ingin teman bicara
aku rapatimu
bukan mahu merintih manja
sekadar ingin berkongsi tawa
menyisih duka dan air mata
mengubat luka, mengikis nestapa
dayanya sukar untuk bersama
usah sangkaku salah
biarkanlah
aku dapatimu
bukan mahu meraih cinta
sekadar ingin teman bicara
aku rapatimu
bukan mahu merintih manja
sekadar ingin berkongsi tawa
menyisih duka dan air mata
mengubat luka, mengikis nestapa
Saturday, May 26, 2012
kau
permintaan kau diperkenankan-Nya
keinginan kau dikabulkan-Nya
impian kau dimakbulkan-Nya
hidup kaya bertambah kaya
geliga bertambah cairnya
kau
paling wajah dari-Nya
tidak sujud pada-Nya
tidak ikut suruhan-Nya
hanya nikmati larangan-Nya
kau
lidah kesat
hati hasad
jiwa kesumat
kiri berat, amat
kau
cakap orang
hina orang
buruk orang
keji orang
maki orang
kau
kahwin sana
kahwin sini
tanpa nikahi
ambil cermin suluhlah muka kau
bukan elok sangat
binatang jalanan lebih suci
tak usah pura-pura malaikat
murahan
keinginan kau dikabulkan-Nya
impian kau dimakbulkan-Nya
hidup kaya bertambah kaya
geliga bertambah cairnya
kau
paling wajah dari-Nya
tidak sujud pada-Nya
tidak ikut suruhan-Nya
hanya nikmati larangan-Nya
kau
lidah kesat
hati hasad
jiwa kesumat
kiri berat, amat
kau
cakap orang
hina orang
buruk orang
keji orang
maki orang
kau
kahwin sana
kahwin sini
tanpa nikahi
ambil cermin suluhlah muka kau
bukan elok sangat
binatang jalanan lebih suci
tak usah pura-pura malaikat
murahan
Friday, May 25, 2012
rambut hitam
yang berjalan bawah mentari
mana dapat lari dari bayang diri
yang berlari jaraknya batu berpuluh
mana hanya tiada berpeluh
yang lena berulit lazat basah
mana tahu bukan nafsu mendesah
kita rambut hitam sama
hati saja yang lain
mana dapat lari dari bayang diri
yang berlari jaraknya batu berpuluh
mana hanya tiada berpeluh
yang lena berulit lazat basah
mana tahu bukan nafsu mendesah
kita rambut hitam sama
hati saja yang lain
Thursday, May 24, 2012
oh, ikal mayangku!
oh, ikal mayangku!
bila bertiup bayu
menghalang pandangan mataku
oh, ikal mayangku!
bila bersiram salju
sejuk rasanya jemalaku
oh, ikal mayangku!
ku sisirmu semahuku
lengkok liukmu gembirakanku
oh, ikal mayangku!
sampai kini waktu
perluku tebas cambah-cambahmu
oh, ikal mayangku!
akan kurindukan kamu
bila bertiup bayu
menghalang pandangan mataku
oh, ikal mayangku!
bila bersiram salju
sejuk rasanya jemalaku
oh, ikal mayangku!
ku sisirmu semahuku
lengkok liukmu gembirakanku
oh, ikal mayangku!
sampai kini waktu
perluku tebas cambah-cambahmu
oh, ikal mayangku!
akan kurindukan kamu
Wednesday, May 23, 2012
cinta mati
laut luas
selalu keras
kapal besar
selalu gusar
bintang malap
selalu lelap
hati gelap
selalu silap
cinta ada
selalu muda
cinta mati
samalah mati
selalu keras
kapal besar
selalu gusar
bintang malap
selalu lelap
hati gelap
selalu silap
cinta ada
selalu muda
cinta mati
samalah mati
Tuesday, May 22, 2012
sesudah tersedut manis
harapkan laut hanyalah gelora
badai membelah terpisah semua
harapkan hati hanyalah dusta
khianati kasih helahkan asmara
cinta lebih dari memberi
sama berkongsi jadam dan duri
cinta lebih dari bermimpi
sama memandang nyata yang pasti
bila hidup berladam intan
lari bagai terbang di awan
bila hidup berkarang rawan
tangis ibarat tumbang bertindan
kalau mahu menyedut manis
sudah dapat jadi seteru
badai membelah terpisah semua
harapkan hati hanyalah dusta
khianati kasih helahkan asmara
cinta lebih dari memberi
sama berkongsi jadam dan duri
cinta lebih dari bermimpi
sama memandang nyata yang pasti
bila hidup berladam intan
lari bagai terbang di awan
bila hidup berkarang rawan
tangis ibarat tumbang bertindan
kalau mahu menyedut manis
sudah dapat jadi seteru
Monday, May 21, 2012
Subuh sejuk
gigil tubuh digigit kesejukan udara pagi
ketar-ketar jemari, ketap-ketap baris putih gigi
curahkan secebok air ke pangkal dada
sejuknya menikam, mencengkam nyawa
apa harga untuk kegigihan
ada di sana tentunya ganjaran
asa usahlah biar hanya terpercik kecil di hati
kemaskan iltizam, emaskan cinta murni
gunung besar jadi butir pasir
laut luas jadi kontang kering
sorakkan gugus setia menentang perdaya
biar kaya, emas bergantungan hanya laba dunia
ranumkan setia
harumkan kuntum cinta
ketar-ketar jemari, ketap-ketap baris putih gigi
curahkan secebok air ke pangkal dada
sejuknya menikam, mencengkam nyawa
apa harga untuk kegigihan
ada di sana tentunya ganjaran
asa usahlah biar hanya terpercik kecil di hati
kemaskan iltizam, emaskan cinta murni
gunung besar jadi butir pasir
laut luas jadi kontang kering
sorakkan gugus setia menentang perdaya
biar kaya, emas bergantungan hanya laba dunia
ranumkan setia
harumkan kuntum cinta
Sunday, May 20, 2012
gantungkan aku
campaklah aku ke laut
biar jadi pulau kecil
untuk kau senang berlabuh di telukku
lontarkan aku ke langit
biar jadi bintang terang
untuk kau senang pandu arah kapalmu
gantungkan aku di angkasa
jadi kejora sakti
untuk kau senang mudik di malam gelita
percayalah ke atas kesudianku
yang menerima kesingkatanmu
dan mengakui kecintaanmu
libur di pantai kita berdua
dalam kayuhan menuju akhir ketika
biar jadi pulau kecil
untuk kau senang berlabuh di telukku
lontarkan aku ke langit
biar jadi bintang terang
untuk kau senang pandu arah kapalmu
gantungkan aku di angkasa
jadi kejora sakti
untuk kau senang mudik di malam gelita
percayalah ke atas kesudianku
yang menerima kesingkatanmu
dan mengakui kecintaanmu
libur di pantai kita berdua
dalam kayuhan menuju akhir ketika
Saturday, May 19, 2012
laungan
tiupan angin berhenti
langit jua jadi hening
liuk pepohon rendang habis
tompok gemawan berlabuh sepi
laungan dihormati
dipanggilnya sama sujud sembah
diserunya sama menuju jaya
seisi laman yang leka jadi cakna
mengagungkan Yang Satu
laungan berseru di singgahsana
memanggil yang mulia dalam hina
tetaplah azam selalu terbeduk gema bunyi
agar senantiasa rapatkan janji
dan ketatkan ikrar hati
air yang beralir jatuh
dosa pun gugur
langit jua jadi hening
liuk pepohon rendang habis
tompok gemawan berlabuh sepi
laungan dihormati
dipanggilnya sama sujud sembah
diserunya sama menuju jaya
seisi laman yang leka jadi cakna
mengagungkan Yang Satu
laungan berseru di singgahsana
memanggil yang mulia dalam hina
tetaplah azam selalu terbeduk gema bunyi
agar senantiasa rapatkan janji
dan ketatkan ikrar hati
air yang beralir jatuh
dosa pun gugur
Friday, May 18, 2012
tahi peranti
kita kini tahi peranti
jemari tak lepas
ketuk-ketuk papan kekunci
mata hanya tumpu pada layar
sedang di sebelah punya teman
kita kini tahi peranti
senyum sendiri
abaikan dimensi
hanya tahu penting diri
tak peduli keliling
jemari tak lepas
ketuk-ketuk papan kekunci
mata hanya tumpu pada layar
sedang di sebelah punya teman
kita kini tahi peranti
senyum sendiri
abaikan dimensi
hanya tahu penting diri
tak peduli keliling
Thursday, May 17, 2012
suku tahun
genap suku tahun
sedih masih mengunci pagar hati
pedih tanggung sendiri
pergi dan tiada kembali
tak akan ada ganti
sedih masih di hati
menangis sendiri
lenalah tidurmu
tunggulah aku datang
sedih masih mengunci pagar hati
pedih tanggung sendiri
pergi dan tiada kembali
tak akan ada ganti
sedih masih di hati
menangis sendiri
lenalah tidurmu
tunggulah aku datang
Wednesday, May 16, 2012
budak putih
satu budak putih
makan buah ciku
getah lekat baju
satu budak putih
suka cukur misai
sebab nampak masai
satu budak putih
dekat tengah laut
tak rasa takut
satu budak putih
ada lupa janji
pura-pura suci
satu budak putih
lompat masuk semak
lekat duri banyak
satu budak putih
suka cakap tipu
sana sini situ
satu budak putih
sayang sama saya
saja tak percaya
makan buah ciku
getah lekat baju
satu budak putih
suka cukur misai
sebab nampak masai
satu budak putih
dekat tengah laut
tak rasa takut
satu budak putih
ada lupa janji
pura-pura suci
satu budak putih
lompat masuk semak
lekat duri banyak
satu budak putih
suka cakap tipu
sana sini situ
satu budak putih
sayang sama saya
saja tak percaya
Tuesday, May 15, 2012
mohor
tanda-tanda yang
kau tinggalkan di atasku
jadi bukti aku ini milikmu
abadi
janji-janji yang
kau materai denganku
itulah dalil aku ini kepunyaanmu
selama-lamanya
cinta yang kau kucup bersama rangkulmu
asmara yang kau celup dengan berahimu
jadi akuan kita terikat
sampai bila-bila
keterangan itulah
kamu mohorkan
pada kulit imanku
kau tinggalkan di atasku
jadi bukti aku ini milikmu
abadi
janji-janji yang
kau materai denganku
itulah dalil aku ini kepunyaanmu
selama-lamanya
cinta yang kau kucup bersama rangkulmu
asmara yang kau celup dengan berahimu
jadi akuan kita terikat
sampai bila-bila
keterangan itulah
kamu mohorkan
pada kulit imanku
Monday, May 14, 2012
laut
terpaan garis laut
membuai ikal mayangku
sepi dan kering sama datang
dengan tenang biru dalam
ombak-ombak kecil
menggigit dada pantai
membekaskan basah yang lalu kering
terangkat dalam jisim udara asing
laut
aku bulat hati di gigimu
menanti sauh dicampakkan ke dasarmu
aku bertahan pada kerikil tajam-tajam
memandang lubukmu sampai terpacak layar di pusarnya
bawa pulang kedamaianku
hendaknya tidak kau rampas lagi
membuai ikal mayangku
sepi dan kering sama datang
dengan tenang biru dalam
ombak-ombak kecil
menggigit dada pantai
membekaskan basah yang lalu kering
terangkat dalam jisim udara asing
laut
aku bulat hati di gigimu
menanti sauh dicampakkan ke dasarmu
aku bertahan pada kerikil tajam-tajam
memandang lubukmu sampai terpacak layar di pusarnya
bawa pulang kedamaianku
hendaknya tidak kau rampas lagi
Sunday, May 13, 2012
layahkan setia kepadaku
yang di atas
layahkanlah setia kepadaku
jangan lagi mahkotakan curiga
luka-lukanya maha parah
yang di atas
layahkan setia di kepalaku
mahu aku terus bersama
dengannya mencipta cerita
layahkan setia kepadaku
sisipkan bahagia sedikit untukku
layahkanlah setia kepadaku
jangan lagi mahkotakan curiga
luka-lukanya maha parah
yang di atas
layahkan setia di kepalaku
mahu aku terus bersama
dengannya mencipta cerita
layahkan setia kepadaku
sisipkan bahagia sedikit untukku
Saturday, May 12, 2012
memintas waktu
lesu aku dalam perlawanan
memintas waktu
rasa tak terkejarkan batang kaki
mahu memeluk dayaku tangan tiada sampai
teja langkah manakah hilang
terpesong hala terpadam haluan
dalam terang pun tak ternampak cerah
siang bagai pekat malam hitam
berkejar saja sudah terjatuh
apalah terbang sayap pun patah
waktu punya cemburu
kisah lalu pun memburu
lelapkan mata biar terawangan
celikkan akal putihkan hati
dangkal bertambah arasnya
waktu semakin gebu dengan ketidaksudian
memintas waktu
rasa tak terkejarkan batang kaki
mahu memeluk dayaku tangan tiada sampai
teja langkah manakah hilang
terpesong hala terpadam haluan
dalam terang pun tak ternampak cerah
siang bagai pekat malam hitam
berkejar saja sudah terjatuh
apalah terbang sayap pun patah
waktu punya cemburu
kisah lalu pun memburu
lelapkan mata biar terawangan
celikkan akal putihkan hati
dangkal bertambah arasnya
waktu semakin gebu dengan ketidaksudian
Friday, May 11, 2012
kakiku kekok
kakiku kekok
jalan lurus ke rumah tuhan
sering aku mahu belok
benar di hati tapi di mulut rasa olok
yang ada di minda capaikan ilmu
yang tinggal di jiwa nyatakan keliru
canggung di langkah sorokkan debar
resahkan angan biar tersedar
kakiku kekok
jalan berbelok tapi di mataku
serbi semuanya molek elok
siurnya berpilin, berkelok
yang di hati, tepati
yang di langit, ingati
jalan lurus ke rumah tuhan
sering aku mahu belok
benar di hati tapi di mulut rasa olok
yang ada di minda capaikan ilmu
yang tinggal di jiwa nyatakan keliru
canggung di langkah sorokkan debar
resahkan angan biar tersedar
kakiku kekok
jalan berbelok tapi di mataku
serbi semuanya molek elok
siurnya berpilin, berkelok
yang di hati, tepati
yang di langit, ingati
Thursday, May 10, 2012
kelukaan
aku kebas di hati
rasa lumpuh hujung-hujung jemari
terhiris dada mengaduhku perlahan
separa sedar dalam kelukaan
renjiskan air bersihkan darah
sapukan penawar biar lekas kebah
petingkan kapas baluti luka
sembuhlah, sempurnalah seperti sedia ada
pedih aku dalam kelukaan
separa sedar mengaduhku perlahan
tolong balutkan, biar jadi seelok permulaan
rasa lumpuh hujung-hujung jemari
terhiris dada mengaduhku perlahan
separa sedar dalam kelukaan
renjiskan air bersihkan darah
sapukan penawar biar lekas kebah
petingkan kapas baluti luka
sembuhlah, sempurnalah seperti sedia ada
pedih aku dalam kelukaan
separa sedar mengaduhku perlahan
tolong balutkan, biar jadi seelok permulaan
Wednesday, May 9, 2012
hempas
hempaskan setiap kemarahan
di atas sejadah kesabaran
hempaskan segala sangkaan
pada soalan penuh kebijaksanaan
hempaskan seluruh kesedihan
lepaskan, usah lagi ditahan
di atas sejadah kesabaran
hempaskan segala sangkaan
pada soalan penuh kebijaksanaan
hempaskan seluruh kesedihan
lepaskan, usah lagi ditahan
Tuesday, May 8, 2012
dari kejauhan
aku mendengar dari kejauhan
ceritamu aku tertawa sendirian
mengenang waktu indah pertemuan
aku melihat dari kejauhan
jaya cerlangmu aku tersenyum bersimpulan
membunga bangga di hujung perasaan
aku membaca dari kejauhan
titip katamu aku terharu berhibaan
ada juga di hatimu setitik kemuliaan
ceritamu aku tertawa sendirian
mengenang waktu indah pertemuan
aku melihat dari kejauhan
jaya cerlangmu aku tersenyum bersimpulan
membunga bangga di hujung perasaan
aku membaca dari kejauhan
titip katamu aku terharu berhibaan
ada juga di hatimu setitik kemuliaan
Monday, May 7, 2012
selepas enam
selepas enam pagi
bakar sekeping roti
bikin semangkuk kopi
lahap dengan sopan
biar terkoyak sepadan
nanti senang hadamkan
kuak daun tingkap
sedut udara sedap
hembus segala asap
pandang ke atas
senyum tanda puas
syukur pun meluas
hari selepas enam
jiwa kekal tenteram
hati bersih dendam
bakar sekeping roti
bikin semangkuk kopi
lahap dengan sopan
biar terkoyak sepadan
nanti senang hadamkan
kuak daun tingkap
sedut udara sedap
hembus segala asap
pandang ke atas
senyum tanda puas
syukur pun meluas
hari selepas enam
jiwa kekal tenteram
hati bersih dendam
Sunday, May 6, 2012
padang ragut
dari jauh terlihat hijau
sebatu zamrud ronanya
angin yang mengukir garis
meliukkan segar rumpun dan rimbunnya
padang ragut yang menghijau
bersama kita menikmati indahnya
rezeki yang berlimpah limas
sama kita syukurinya
ini padang ragut kita
tempat kita menghimpun segala
amal dan nista bagai serasa
kita yang menanggung semua
padang ragut kita
hijaunya menebalkan akur setia
serta mengampuhkan percaya
sebatu zamrud ronanya
angin yang mengukir garis
meliukkan segar rumpun dan rimbunnya
padang ragut yang menghijau
bersama kita menikmati indahnya
rezeki yang berlimpah limas
sama kita syukurinya
ini padang ragut kita
tempat kita menghimpun segala
amal dan nista bagai serasa
kita yang menanggung semua
padang ragut kita
hijaunya menebalkan akur setia
serta mengampuhkan percaya
Saturday, May 5, 2012
sembunyikan rahsia
langkah kaki yang memijak
jejaknya bagai tak menyentuh bumi
tundukkan kepala tanda rendah hati
bagainya resmi padi
ukirkan senyum meski terpaksa
anggukkan saja walau pendapat tak senada
semuanya untuk sembunyikan rahsia
biar tampak abid di siang cerah
meski sebaliknya bila malam berubah
semuanya untuk sembunyikan rahsia
di hadapan elok santun sipunya
di belakang terlalu mungkar laku dayanya
sembunyikan rahsia
biar khalayak mengangkat ke setingginya
biar kenalan memuji ke langitnya
yang di atas sentiasa memerhati
kanan dan kiri tak terlepas menghitung lagak aksi
jejaknya bagai tak menyentuh bumi
tundukkan kepala tanda rendah hati
bagainya resmi padi
ukirkan senyum meski terpaksa
anggukkan saja walau pendapat tak senada
semuanya untuk sembunyikan rahsia
biar tampak abid di siang cerah
meski sebaliknya bila malam berubah
semuanya untuk sembunyikan rahsia
di hadapan elok santun sipunya
di belakang terlalu mungkar laku dayanya
sembunyikan rahsia
biar khalayak mengangkat ke setingginya
biar kenalan memuji ke langitnya
yang di atas sentiasa memerhati
kanan dan kiri tak terlepas menghitung lagak aksi
Friday, May 4, 2012
sehelai
sehelai baju yang basah
bila disidai di bawah panas hari
pasti akan kering jua
meski warnanya akan pudar
tetap khidmatnya ditagih ke akhirnya
sehelai kertas putih yang kosong
bila dilarikan mata pena di atasnya
pasti akan tercoret jua
kalau madah manis
atau ilmu tingkat tinggi
tetap terciptanya untuk memberi
sehelai rambut yang terdedah
bila dilihat ajnabi
pasti akan tercatit jua di kiri
dan di sana nanti
ganjarannya menanti
sehelai kain yang kosong
kitalah pemakainya
kerana itulah takdir kita
bila disidai di bawah panas hari
pasti akan kering jua
meski warnanya akan pudar
tetap khidmatnya ditagih ke akhirnya
sehelai kertas putih yang kosong
bila dilarikan mata pena di atasnya
pasti akan tercoret jua
kalau madah manis
atau ilmu tingkat tinggi
tetap terciptanya untuk memberi
sehelai rambut yang terdedah
bila dilihat ajnabi
pasti akan tercatit jua di kiri
dan di sana nanti
ganjarannya menanti
sehelai kain yang kosong
kitalah pemakainya
kerana itulah takdir kita
Thursday, May 3, 2012
Hawa
ada kau di kiri
lengkapkan aku
ada kau di belakang
sama memohon denganku
ada kau di hati
indahkan hidupku
jadi kekuatanku, semangatku
setiap lafazmu jadi nafasku
tiap kerdipku terjelma namamu
lengkapkan aku
ada kau di belakang
sama memohon denganku
ada kau di hati
indahkan hidupku
jadi kekuatanku, semangatku
setiap lafazmu jadi nafasku
tiap kerdipku terjelma namamu
Wednesday, May 2, 2012
Sura Hujung
Sura Hujung yang kurindu
aku datang melihatmu
pasir pantaimu yang memutih
hempas ombakmu yang menggerunkan
anginmu yang membadai lantang
lambaian pohonmu masih mendamaikan
akulah yang berjalan di gigi air
melepaskan pandangan ke laut luas
kaki yang basah terasa suci
bagai anak kecil yang baru lahir
akulah yang berlari di gigi air
menghempaskan tenaga ke pasir berjuta butir
Sura Hujung yang sekian lamanya kutinggalkan
nyamannya masih sama, ciumannya masih mendebarkan
aku mahu kekal di sini
bagai abadinya kenangan di hati
aku datang melihatmu
pasir pantaimu yang memutih
hempas ombakmu yang menggerunkan
anginmu yang membadai lantang
lambaian pohonmu masih mendamaikan
akulah yang berjalan di gigi air
melepaskan pandangan ke laut luas
kaki yang basah terasa suci
bagai anak kecil yang baru lahir
akulah yang berlari di gigi air
menghempaskan tenaga ke pasir berjuta butir
Sura Hujung yang sekian lamanya kutinggalkan
nyamannya masih sama, ciumannya masih mendebarkan
aku mahu kekal di sini
bagai abadinya kenangan di hati
Tuesday, May 1, 2012
kerja
terbitnya fajar di langit timur
bawa cahaya penuh menyubur
seisi dunia bersiram nikmat
bangkit bekerja perah keringat
lajukan langkah menuju masa
arahkan hati
bulatkan jati diri
kerja ini tiada sudahnya
lagi dicangkul bagai tak tergali pamahnya
tiada tercebak akan teresnya
harus terpupuk di banir akarnya
cabutkan rumpainya
gemburkan tapaknya
siramkan air segayung dua
biar basah ke umbi puncanya
kerja bagai mahu mati
dan takkan bangkit lagi
bawa cahaya penuh menyubur
seisi dunia bersiram nikmat
bangkit bekerja perah keringat
lajukan langkah menuju masa
arahkan hati
bulatkan jati diri
kerja ini tiada sudahnya
lagi dicangkul bagai tak tergali pamahnya
tiada tercebak akan teresnya
harus terpupuk di banir akarnya
cabutkan rumpainya
gemburkan tapaknya
siramkan air segayung dua
biar basah ke umbi puncanya
kerja bagai mahu mati
dan takkan bangkit lagi
Subscribe to:
Posts (Atom)